Rabu, 10 Maret 2010

"ORANG PINTAR"

“Orang Pintar”
Maksud di sini yang akan saya ceriterakan orang pintar adalah orang yang dianggap mempunyai ilmu panca indra ke enam atau punya ilmu hikmah atau ilmu Laduni atau ilmu ahli dalam menjelelajah sifat manusia, baik buruk keberuntungan dan tidak keberuntungan katanya.
Ada suatu ceritera anekdot. Seorang menantu yang merasa dijolimi oleh ibu mertuanya, dan merasa sudah habis kesabarannya segala apa yang dilakukan selalu salah apalagi mantu perempun ini tinggal di rumah orang tua suaminya. Ibu muda sudah berumah tangga kurang lebih lima tahun dan mempunyai anak satu perempuan yang masih duduk di TK .
Yang selalu suaminya berkata”Sabar habis ibu mau tinggal dimana?, kita tinggal bersama ibu yang tinggal sendiri. Tidak punya sanak famili dekat dengan kita.
Sang istri yang selalu meras dijajah dalam hidup berumah tangga dengan suami dan ibu mertuanya. Ia ingin merubah kehidupan yang selama ini dianggap salah. maka sang Istri pergi ke Orang Pintar. Ini hasil dari rumpi di sekolah TK anakanya. Menunggu anaknya dan sapai pulang sekolah.
Pergilah ke orang pintar dengan curhat seadanya kepada orang pintar itu.
Orang pintar sudah nasehati macam-macam tapi juga tidak dihindahkan olehnya.
“Lalu Ibu maunya apa?” tanya orang pintar pada ibu muda.
“Saya ingin ibu Mertua itu meninggal dengan segera atau secara cepat kurang lebih tiga bulan sudah tidak ada dihadapan saya.”
Tanpa pikir panjang lagi orang pintar itu memberikan serbuk yang katanya nanti dimasukan dalam makanan yang akan disajikan pada ibu mertua.
Ibu muda berpikir bahwa serbuk itu yang masih di ingatannya “Bukannkah seorang aktifis dibunuh secara perlahan dengan minum bubuk itu dan meninggal . Dan kasusnya?”.
Ibu itu menerima serbuk itu yang ditempatkan pada kantong plastik putih transparan.
Dengan semeringah dan gaya rasa senang dan dalam pirannya “Pasti meninnggal kurang lebih tiga bulan.”
Setiap hari dan setiap masakan yang akan disajikan pada Ibu mertua dicampuri bubuk-bubuk atau serbuk yang dikasih dari orang pintar.
Dalam perjalanan waktu ibu mertua itu tidak menjadi lemas atau sakit-sakitan dan selalu marah-marah tak tentu tapi berubah menjadi sayang pada menantu dan cucu. Sehingga ada rasa penyesalan pada diri sang menantu . “Bagaiman ini kalau terjadi dan ia meninggal pada saat yang dijalankan katanya kurang lebih tiga bulan”. Dalam pikiran sang menantu.
Tidak pikir panjang lagi karena penyesalan yang sangat mendalam ia pergi lagi ke orang pintar untuk minta obat penangkal racun yang diberikan kepada mertuanya.
Caritera punya ceritera dan menantu itu menceriterakan apa adanya yang dialami sekarang-sekarang ini.
Orang pintar ini hanya menjawab :
“JANGAN KUWATIR IBU MUDA, YANG SAYA BERIKAN ITU BUKAN RACUN UNTUK MEMBUNUH MERTUA IBU, TAPI ITU HANYA SERBUK-SERBUK SALAH SATU BUMBU MASAKAN YANG IBU PAKAI UNTUK MEMASAK AGAR MASAKAN MENJADI SEDAP.”
Dan saya juga kan berpesan pada Ibu.
“ Cobalah ketika sesudah sholat ibu selalu berdoa semoga ibu mertua luluh, dan sayang terhadap menantu dan cucu dalam membentuk rumah tangga yang penuh suka dan duka “.







q_adul@yahoo.com 7.3.10

Tidak ada komentar: