Senin, 01 November 2010

33 Hari di BUMI

33 HARI di dalam BUMI
oleh Abdulrachman Saleh Suratman pada 29 Oktober 2010 jam 8:52

Hari rabu pagi tgl 27 Oktober 2020 jam setelah sholat Subuh, tempat di Masjid Pulo Gebang Jakarta Timur giliran saya mengetengahkan makalah untuk pengajian yang disebut "DARI KITA UNTUK KITA" Pagi itu aku mengetengahkan hebatnya president Chile Sebastian Pinera (60) thn. untuk melepaskan para petambang sejumlah 33 (tigapulu tiga) yang terperangkap dalam bumi dengan kedalaman 700 meter selama 69 hari dalam bumi.



Nah disini saya tidak begitu banyak menuliskan tentang banyak komentar dari dunia Reputasi Chile negara kecil yang berpenduduk 17 Juta dan dana untuk membiayai pelepasan 33 orang tersebut telah memakan biaya 210 miliar. Dan menanggapi President Chile. Sebelum jadi Presiden sudah kaya raya. Pinera Raja Bisnis Kartu Kridit dan, dan mantan pemilik maskapai penerbangan Lan Chile.



Yang saya kagum begitu ulet dan kepedulian dari cara untuk melepaskan para petambang yang ada dalam bumi. Sehingga saya mengaitkan itu semua kehendak Allah tergantung manusianya yang berikhtiar. Daun yang jatuh dari ranting saja itu juga kehendak Allah. Sehingga saya mengaitkan bilangan 33 ini dengan surat Ar. Rahman ayat 33 (QS;55:33) yang artinya :

Wahai Golongan jin dan Manusia jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali kekuatan (dari Allah).



Dan ada ayat yang di ulang ulang sebanyak 33 x yang artinya " - Maka ni,mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?.



Dan saya menengahkan dengan doa zikir yang kita lakukan setiap habis sholat membaca 33 x Subhaanallah (Maha suci Allah), Alhamdulillah ( Segala Puji Bagi Allah) 33 x dan Allaahu Akbar (Alla Maha Besar) 33 x.

Itu mungkin saja kebetulan yang saya kaitkan dengan kalimat kalimat Allah atau mukzizat itu diberikan Pada mereka.



Seorang menaggapi, itu tidak ada kaitan dengan agama kita agama orang itu beda dengan kita dan akidah juga berarti beda jadi tidak dietrima di Surga segala kebaikannya yang ia laukan, karena surga mereka beda dengan surga kita.



Seseorang lagi menanggapi bahwa Al qur'an itu sangat universial untuk siapa saja seperti bunyi dalam surat 55 ayat 33 Wahai Golongan jin dan Manusia jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali kekuatan (dari Allah). Jadi bunyi ayat untuk menunjukan untuk jin dan manusia, manusia siapa saja ciptaan Allah tidak melihat agamanya apa. Setipa peritiwa di Bumi mempunyai takwil tawil sendiri bagi kita sebagai manusia untuk mengajarkan kepedulian kita pada sesama manusia.



Seorang dokter menanggapi bahwa kita memang harus banyak Iqra (membaca) bukan berarti memcaba hanya Al Qur'an tapi kita juga banyak membaca proses kehidupan dan kejadian kejadian yang ada terbentang di Mata kita.



Kesempatan diberikan lagi pada seseorang untuk menggagapi. Komentarnya kita kurang kepedulian sesama saudara kita, kita kurang membaca media kita yang memang media mereka lebih banyak dan lebih memelintir berita berita yang kita kadang terkecoh oleh berita berita tersebut.



Satu atau dua lagi diberikan untuk kesempatan menanggapi kajian ku.

Yang satu hanya meralat masalah Mukzizat tidak diberikan pada zaman sekarang, diberikan hanya pada jaman Nabi-nabi.

Masalah surga dan Neraka masing2 setiap agama ada, karena segala sesuatu amal kebaikan dan bermanfaat tidak pada orang banyak itu diatas yang menentukan.



Orang yang terakhir menagggapi hanya berkomentar : Orang berilmu itu harus Beragama, orang beragama harus mempunyai Ilmu. (Q_adul).



Ditutup pengkajian tambahan tiap Rabu pagi sesudah Sholat subuh selasai jam 5.30 karena saya punya kegiatan lain.



Q_adul Pulo Gebang Permai 8.36 29.10.10 Jakarta Timur.

Tidak ada komentar: