Senin, 17 November 2008

D.P.R. ‘BODOH’

By : Abdulracman Saleh

Suatu kebodohan anggota DPR menggugat slank, yang semula slank sudah mulai pudar atau para slanker {penggmar slank} sudah begitu banyak berkurang atau hilang dari dunianya, dibuat gempar oleh ulah para anggota DPR. Yang menjadi persoalan adalah lirik yang sudah dibuat tahun 2004 yang tidak ada pengaruh apa apa di tahun itu kenapa menjadi gerah di tahun 2008 yang sudah lima tahun berjalan. Kenapa tidak tahun tahun itu, banyak sesunggunya lirik lirik lagu yang membuat gerah di parlemen tapi kenapa? Yang menjadi pertanyaan besar bagi penulis. Lagu atau lirik artau puisi yang semacam itu banyak di sampaikan misal di bus-bus oleh para pengamen atau di TIM Taman Ismail Marzuki oleh para seniman seperti penulis juga -membacakan sajak-sjak “Generasi penerus “ pada tahun 1988. yang sangat panjang. Sebenarnya biarkan saja seperti ada peribahasa


Biarkan anjing Menggongong Kafilah berlalu. Atau biarkan merera mengeluarkan aspirasi yang mengenai pada tabuh parlemen atau anggota lainnya. Anggota DPR gerahnya karena lagu itu dinyanyikan di tempat yang sangat bergengsi yakni kantor KPK {Komisi Pemberantas Korupsi} apa itu tempat yang menjadi masalah mereka mengutarakan apresiasi.

Suatu kebodohan lagi dialoh itu ditayangkan di SCTV malam jam 23.00 atau jam 11 malam. Yang mungkin itu rekaman atau siaran langsung, yang kemarinnya adalah DPR akan menggugat slank esoknya tertangkap salah satu anggota DPR, sehingga angota DPR urung {tidak jadi mengggugat} malamnya dialoh di acara detik antar anggota DPR dan pengamat politik sekalian dia merangkap slanker. Terjadilah adu argumentasi yang menurut penulis ini menambah terkenalnya slank.


Apa bagusnya sih lirik lagu slank yang berjudul ‘Gosip jalanan’

Namanya saja gosip benar atau tidak benar kan namanya saja gosip yang singkatannnya di gosok gosok sip. {jangan diartikan negatife}. Apa sih istimewanya yang liriknya Cuma begini;

Pernahka loh dengar mafia judi ; katanya banyak suap uang polisi ; tentara menjadi pengawal pribadi ; Apa lo tau mafia narkoba; keluar masuk jadi bandar di penjara; terhukum mati ti bisa DITUNDA. Mau tau gak mafia di Senayan; kerjanya tukang buat peraturan ; bikin UUD ujung-ujungnya duit.


Dibanding lirik lagu oleh Kantata Takwa yang menyanyikan Sawung Jabo dengan judul Lagu BENTO yang dulu mengartikan besan Suharto, atau dengan lagunya Franky ‘Aku ingin president baru’ atau dengan sajak-sajakny Rendra yang terakhir kumpulannya ‘Orang orang rangkas bitung’ atau sajak sajaknya Taufik Ismail. Atau sajak-nya MH AINUN NAJIB. Lirik lagunya Iwan Fals. Pertunjukan Teater KOMA yang banyak sindirannnya. Dan sajak penulis yang pernah di bacakan saat mau menjelang pelantikan presiden SBY yang saya singkat Susah Betul Yah, karena ketika bapak presiden kita telah dilantik dan baru seumur jagung bencana berturut-turut dari bencana alam, bencana di laut di udara dan didaratan apalagi.


Begitulah kejadiannnya seperti apa kata penulis menyikat SBY menjadi Susah Betul Yah.


Potongan puisi atau sajak yang penulis buat untuk presiden. Bukan untuk DPR yang duduk di parleman, penulis langsung saja ke presiden takut nanti DPR tersinggung lagi.

Judulnya PRESIDEN. Kami warga minta/mereka yang korupsi/manipulasi/makan komisi/yang bukan hak di bagi bagi/harus diadili dengan hukuman mati/biar rakyat banyak tidak sakit hati/nelihat mereka bisa presta pora di luar negeri.


Sajak ini bukan untuk menyinggung DPR tapi untuk seluruh jajaran yang bermain disitu. Puisi selanjunnya . Kami warga minta / mereka yang mengedar narkoba/sebelum dihukum mati harus di celup di air tinja/jangan lama lama tiga jam saja / biar kapok dan bagaiman rasanya/dan tau akibatnya/bagi mereka yang membunuh masa depan para remaja.Ini kenyataan di komplek penulis. Penulis urus kematian yang kena OD alias Over Dosis kurang lebih sepuluh orang yang mereka adalah anak anak masa depan dan orang tuanya yang berada dan sekolahnya juga cukup ternama. Itu baru satu komplek, belum komplek lain dan tempat tempat lain seluruh Indonesia. Akan menjadi jumlah berapa. Bait berikutnya.

Kami warga minta /Mereka yang tidak mendapat lapangan kerja/aliasnganggur/beri lapangan kerja yang sedikit rakyat bisa makmur/jangan didorong dan digusur/sedikit demi sedikit masuk kubur.Karena setiap hari makan bubur/sedang disana asik makan enek sambil berlibur.


Sampai Tahun ini banyak pengganguran sedikit usaha digusur yang katanya untuk menertibkan rasa aman dan rasa nyaman. Sajak berikutnya yang menyindir tentang TKW. Mereka yang tuna kerja / beri mereka lapangan kerj ayang mereka bisa/ jangan diekspor dengan alasan bagian dari devisa/sedang nun jauh disana hanya dapat cela dan siksa/sedang disana asik Cuma bisa membaca/ Sajak berikutnya yang berbicara tentang rumah susun yang dijanjikan dan rumah rumah yang sekarang mereka tinggal di kolong jalan tol. Kami warga hanya minta / bagi mereka yang tuna wisma/jangan biarkan mereka tinggal di gorong/atau dibawah hutan beton/banyak rumah rumah yang dibuat dari karton-karton/di gusur dengan mobil tonton/sedang mereka asik menonton.

Lirik berikutnya mengenai rumah.Bagi merekayang tidak punya rumah/jangan dianggap sampah/ia tinggal di pinggir kali dan kolong hutan baja/dekat dengan tong-tong dan bahan-bahan sisa/jangan di bongkar dan jangan dipaksa/beri tempat penampungan sementara/ kirim keluar daerah/mungkin bisa jadi orang kaya.memberi ingatan untuk pemilu pemilu berikutnya . Kami warga hanya minta yang satu/mereka yang suka doyan nipu/jangan dipakai di masa datang pemilu/karena orang itu tidak punya malu. Yang berbicara tentang pendidikan sekarang {biaya sekolah}.Kami warga hanya minta /pendidikan sekarang ini yang ada/bangku dan meja dijual seperti bursa/apalagi bangku mahasiswa harganya puluhan juta/sedang disana asik menghitung rugi laba. Ber bicara tentang pengadilan.Kami warga hanya minta/mereka uyang duduk di pengadilan/berikan keadilan yang seadil-adilnya jangan plin plan/bagi mereka yang membayar tinggi dibela habis habisan/hukum dipermainkan seperti tidak punya aturan/Undang-undang KUHP seperti singkatan/Kasih Uang Hapis Perkara itu kan.


Begitu yang penulis ambil dari beberapa sajak yang panjang penulis ambil saja beberapa yang ada sedikit kaitan. Penutupnya yang memang penulis menulis pada bus AJA mobil besar jurusan Jakara {Pulo Gadung – Cikokol} tanggerang. Penutup. Semoga mereka yang duduk membantu presiden/mau bekerja sama bukan hanya duduk sambil makan premen/Ketika kau kampanye dengan panji-panji/kau sebarkan janji janji/jangan dipungkiri/ketika kau jadi presiden lalu lupa diri. Sajak ini kutulis di mobil AJA /Jurusan Cikokol jakarta/akan dibaca pada acara tujuh belasan saja/sebelum pelantikan presiden tib a.


NB :

Jika saudara sekalian berminat dengan tulisan – tulisan yang lain bisa menghubungi saya di nomor 02198097204


Tidak ada komentar: