Senin, 17 November 2008

Gus Dur mecat CAk Imin

By : Abdulrachman Saleh

Judul tersebut diatas sengaja saya pakai untuk artikal ini karena
Penulis lihat dari kolom Mobile 8 untuk opini ini yang memang judulnya sangat bersahabat dengan penulis yang menanggapi tentang pemecatan alias tidak dipakai lagi Muhaimin Iskandar sebagi ketua PKB. Yang notebene suatu partai yang banyak pendukungnya/pengikutnya. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Penulis tidak mengomentari dari sisi bentuk organisasinya atau partainya, yang penulis longok adalah dari individu masing masing yang berkecimpung di organisasi tersebut.

Lebih lebih yang penulis amati adalah Muhaimin Iskandar itu siapa dan apanya Abdurachman Wahid dan Abdurachaman Wahid itu siapa, bukan dari kubu masing masing yang membawa sama partainya.

Sosok Muimin Iskandar panggilan akrabnya Cak Imin adalah tokoh muda {pemikir muda} yang moderat dan sangat enerjik, produktif, dalam tulisan tulisannya.
Dan ia yang akan membawa partainya nanti ke Pemilu 2009.
Sekali lagi maaf sebelum saya teruskan mengamati masing masing individu ini terus berlangsung saya akan mengomentari dari segi baiknya bukan dari segi yang tidak baiknya dan saya ma’af saya tidak menulis seperti komentar atau opini tgl. 9 April 2009 Seputar Indonesia sore – PKB , Doktrin Ahlussunnah, dan Islah yang ditulis oleh Sdr. M Saifuddin Alia.

Sosok Abdurrahman Wahid yang panggilan akrabnya Gus Dur yang namanya sama dengan penulis belakangnya beda yang satu Wahid yang satu Saleh yang suka dipanggil juga oleh rekan rekan saya Gus dur juga. Abdurrahman wahid siapa yang tidak kenal dia apalagi dia pernah menjabat sebagai Presiden kita Republik Indonesia. Orang yang pintar orang yang jenius orang yang cepat tanggap orang ide idenya cemerlang, keputusan keputusannya dan ucapannya yang acap kali menjadi kontradisi dengan yang lain tapi ada"hikmqhnya.
Gus Dur yang produktif juga banyak tulisannya dan sering memberi kata pengantar pada buku-buku kava pengantar"yang paling panjang mungkin di buku dengan judul HAMKA di mata umat Dicetak Penerbit Sinar Haratan 198;. Pengantarnya adalah Benarkah Buya Hamka smorang Besar? sebuah pengaotar oleh Abdurrahman Wahid. Mereka dua duanya sangat bagus baik dan segalanya bisa menanggulangi partainya. Satu sisi tokoh muda yang produktif, enerjik dan satu lagi tokoh tua yang banyak makan asam garamnya kehidupan.

Apalagi hari ini Koran Tempo kamis tgl 10 April 2009. menulis Kubu Muhaimin sudah mendaftar sebagai peserta pemilu 2009. Partai Kebangkitan Bangsa {PKB} kubu Muhaimin Iskandar “menelikung” kubu Abdurrahman Wahid. Kemarin anggota staf Sekretariat Jenderal Thariqul Haq, mendaptarkan partainya sebagi calon peserta pemilu 2009 ke komisi Pemilihan
Umum. Muhaimin Iskandar masih(resmi jadi ketua uíum sehingga mendaftar.
" " [ubu Gus dur sebelunya menunjuk Wakil ketua umum PKB Ali Masykur Musa sebagai pelaksana tugas ketua umum.
Kubu muhaimin menganggap pemecatan itu tak sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Dari dua kubu yang ditarik garis bawahi adalah apakah mereka tidak bisa musyawarah yang lebih santun? kata Wakil ketua Anggota Badan Kehormatan DPR Gayus Lumbuun yang mencak mencak ketika "dialog di SCTV tadi malam. Ini saya ambil kata santunnya saja. Barang kali bisa untuk menyelesaikan Polemik dua kubu ini.

Maka dengan ini marilah duduk semeja bersama lagi mengahadapi pemilu yang sekarang ini perlu persiapan banyak. Partai partai lain sudah berbenah diri dan mempersiapkan dengan matang untuk menghadapi pemilu Apri 2009. Mari kita bersama juga memikirkan Negara kita yang serba ambu radul, jangan sampai partai yang lain juga ambu radul apa lagi partai yang dipimpin ini adalah partai yang sangat besar pengikutnya/pendukungn
Alangkah baiknya untuk saling mengingatkan dari pada memikirkan kericuhan dua kubu. Ada yang lebih penting dipikirkan atau diingatkan oleh kita bersama jangan sampai Ketua ketua partai nanti yang duduk di parlemen berbuat yang tidak diinginkan oleh rakyatnya atau para pendukungnya, sekarang sekaranng ini yang mungkin para pembaca tahu. Kejadian itu seperti hal biasa, mereka mengngagap kasus demi kasus hanyalah merupakan “kecelakaan”
Karena praktek serupa berjalan aman.
Kalau bisa korupsi yah korupsi kalau ketangkap ketangkep ya namanya juga “kecelakaan”
Marilah kepada dua kubu “Bersatu kita bisa” begitu kata yang saya ambil dari slogan Presiden kita yang sekarang ini

NB :
Jika saudara sekalian berminat dengan tulisan – tulisan yang lain bisa menghubungi saya di nomor 02198097204

Tidak ada komentar: