Senin, 09 November 2009

Islam Tidak Beda

5. Mencapai Sorga Jannatun Na’im dengan ridho Allah yang Rahman dan Rahim.
6. Mencapai masyarakat yang sejahtera, aman dan damai, makmur danbahagia,disertai ni’mat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan perlindungan Tuhan yang Maha Pengampun, dengan Baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.

Penutup ;

Sekarang di Abad dua puluh satu Salafi berkembang dengan lembaga pendidikannya yang berpedoman pada Al Qur’an dan Hadits, yakni LIPIA di jakrat dan Lembaga Pendidikan Bahasa Arab dan Ilmu Pengetahuan Islam MA’AD ALI IMAM SYAFI’I {MAIS} Cilacap – Jawa tengah. Itu yang penulis baru mendapat data-data dari bacaan.
Majalah – majalah yang upaya menghidupkan Sunnah antara lain ‘Majalah As-Sunnah’ terbitan Yayasan Lajnah Itiqomah Surakarta. Dengan slogan {Pesan}
DAKWAH KAMI
- Kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah yang shahih dengan pemahaman Salafush Shalih.
- Tashfiyah, yaitu memurnikan ajaran Islam dari segala noda syirik, bid’ah, khurafat, serta gerakan-gerakan dan pemikiran-pemikiran yang merusak ajaran Islam.
- Tarbiyah {mendidik} kaum muslimin berdasarkan ajaran Islam yang murni.
- Menghidupkan Pola Pikir ilmiah berdasarkan Al Qur’an dan as Sunnah dengan pemahaman Salafush Shalih.
- Mengajak kaum Muslimin untuk hidup Islmi, sesuai dengan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Tulisan yang berkesan bagi penulis kutip adalah ;
Dari ‘Auf Bin Malik RA., ia berkata Rasulullah SAW bersabda ;
“Orang-orang Yahudi yang telah bercerai –berai menjadi 71 kelompok, satu di dalam surga 70 di dalam neraka. Orang-orang Nashara telah bercerai berai menjadi 72 kelompok, 71 di dalam neraka , satu di dalam surga. Demi {Allah}, Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya , umatku benar-benar akan bercerai-berai menjadi 73 kelompok, satu di dalam surga, 72 di dalam neraka. Beliau ditanya ; “Wahai Rasulullah ! Siapakah mereka itu?” Beliau manjawab ; “Al-Jama’ah” {14} Adapun orang yang menempuh jalan Nabi SAW dan para sahabat .
{14} HR Ibnu Majah no.3992, Ibnu Abi Ashim no.63, al-Lalikai 1/101. Hdits ini derajatnya hasan. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Ibn Majah no 3226
Majalah As-Sunnah Edisi 04/Tahun XII Rajab 1429H/Juli 2008

Satu Lagi Majalah Al Furqon pesannya Menebar Salafiyah, Ahlussunnah Walajama’ah. Penerbit Lajnah Dakwah Ma’had Al Furqon – Gresik Jawa Timur.

Dakwah kami

- Kembali kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus shalih.
- Pemurnian syaria’at Islam dari segala bentuk syirik, bid’ah dan pemikiran sesat.
- Membina kaum muslimin dengan ajaran Islam yang bednar dan beramal dengannya.
- Menghidupkan metode ilmiah dengan berdasar kepada Al Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salafus Shalih.
- Mengajak kaum muslimin untuk memulai hidup baru dalam naungan manhaj salaf.

Tulisan yang menarik bagi penulis pada Edisi 11 Tahun ke tujuh /Jumada Tsani 1429 {Juni-Juli ‘08} berjudul Mendebat Ahli Bid’ah
Nash-Nash tentang larangan perdebatan dalam Agama

Allah berfirman dalam Surat Al Mu’min ayat 4 {QS.40;4}

             
4. tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu.


Allah berfirman dalam surat Al Mu’min ayat 35

                         
35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.

[1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.

Nash-Nash tentang larangan mendebat Ahli Bid’ah
Rosulullah SAW membaca ayat ; “Dia-lah yang menurunkan al-Kitab {Al-Qur’an} kepada kam, diantara {isi} nya ada ayat-ayat yang mukhamat, itulah pokok-pokok isi al-Qur’an dan yang lain {ayat-ayat} mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Alloh. Dan orang –orang yang mendalam ilmunya berkata; “Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasybihat, semuanya itu dari sisi Robb kami.” Dana tidak dapatr mengambil pelajran {daripadanya} melainkan orang-orang yang berakal.” Aisyah berkata ; Rosululloh SAW.
Bersabda; “Jika kalian melihat orang orang yang mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat maka merekalah yang disebut Alloh maka waspadalah dari mereka.”

Al-Imam Nawawi RA. Menjelaskan hadits ini dengan mengatakan ; “Di dalam hadits ini terdapat peringatan dari berbaur dengan para pemilik kesesatan, ahli bid’ah, dan orang-orang mencari –cari masalah untuk menimbulkan fitnah.” {Syarah Muslim 16/218}

PERINGATAN SALAF DARI MENDEBAT BID’AH
Telah datang atsar-atsar dari Salafush Sholih yang memperingatkan dengan keras dari mendebat ahli bid’ah, atsar-atsar ini banyak sekali yang akan diperkenalkan sebagian diantaran ya, Ibnu Abbas, Abu Qilabah, Aun bin Abdulloh,Fudhal bin Iswhaq

Maraji ;
Dicontek ulang dari
Ensiklopedi Islam Indonesia – disusun oleh tim penulis IAIN
Syarif Hidayatullah ketua Prof.DR.H. Harun Nasution –
Penerbit Djambatan – Jakarta 1992
Diringkas dari Buku – Perkembangan Kebatinan di Indonesia
Oleh. PROF. DR. HAMKA penerbit Bulan Bintang-Jakarta 1971.
Buku Dunia Baru Islam – L.Stoddard – Jakarta 1966.
Majalah As-Sunnah Edisi 04/tahun XII Rajab 1429/Juli 2008.
Majalah Al – Furqon Edisi 11 tahun ketujuh / Jumada Tsani 1429 {Juni-Juli ‘08}




















Cakil : (catatan kecil) qi adul
Blog http://d-humaniora.blogspot.com
Blog http://d-nayahunaora.blogspot.com

Tidak ada komentar: