Sabtu, 25 Juli 2009

Jam menunjukan 24.30 aku masih menunggu komputer yang eror tapi aku masih sabar, sehingga aku tidak bisa memindahkan dari wordku ke Blog. Hari hari Sabtu malam Minggu.
Aku masih menunggu sambil aku mengetik sebisa aku mengetik di blog, tidak bisa mengetik di word.Akhirnya aku ada ide ceritera dengan judul aku beri nama

"ORANG PUTUS ASA JUDULNYA"

Seorang yang sudah dewasa datang kepadaku sambil mengeluh. "Habis semua usaha saya. Saya tidak punya apa-apa lagi, setelah aku di PHK dari perusahaan. Setelah lepas kerja aku usaha tapi usahaku sekarang gagal total. lebih parah lagi aku sekarang di PHK istriku". Begitu keluhnya padaku.

Sambil kuperhatikan mukanya dan gayanya masa lalu dan aku perhatikan gaya sekarang.
Cuma aku bertanya : "Kamu punya tangan kan?".
"Ya punya dong, masih utuh tangan kanan dan tangan kiri dong". Jawabnya.
Lalu aku tanya lagi "Kamu punya kaki kan?".
"Ya masih kaki kanan dan kaki kira sehingga aku bisa bergerak main kemari."
Lalu aku tanya lagi. "Kamu punya mata kan?"
"Yah masih dong mataku masih awas dan masih sempurna kedua mataku". Jawabanya kelihatannya mulai kesal."
"Bisa melihat dan bisa membaca dong". Kataku semakin menyecar pertanyaan-pertanyaan.
"Nah pertanyaan ku yang terakhir, Kamu kan masih mempunyai daya ingat dan otak untuk berpikir". Yang sebenarnya memang aku ingat ia banyak gagasan-gagasan sewaktu masih bersamaku dulu.
Sambil berkelakar aku bertanya yang paling akhir: "Kamu masih punya jantung, hati ginjal, punya nafas dan Iman kan?.
Mulai kesal temanku menjawab; "Kalau tidak punya mati saja aku!". Dan jawabnya lagi biar aku mantan preman dan pemabuk soal iman tidak tergoyah, tergadai atau terjual, karena iman yang miskin.

"Nah teman, jangan kamu bilang aku sudah tidak punya apa-apa, tapi memiliki apayang ada pada dirimu itu juga hartamu. Dan yang Imanlah yang paling mahal diantara harta pada tubuh" kataku lagi "Kalu iman sudah miskin dan kita tidak menganggap lagi Iman sebagai benteng, pelindung, dan aji pamungkas kita, apalah artinya hidup ini tanpa iman, lalu kita bisa hanya 'Keputusasaan dalam Hidup' itulah yang disodorkan". Catatan ku Jangan jadi Orang putus Asa.

Kesimpulan
Bisa apa yang kita lakukan dengan apa yang kita miliki di tubuh kita yang diuraikan diatas. Banyak contoh contoh yang bisa kita lakukan atau sumbangkan diri kita untuk membantu bagi orang yang perlu bantuan, tapi umumnya kita selalu diukur dengan materi yang harus didapat dan gengsi, itu bukan profesi dan fak saya untuk melakukan kerjaan itu. Bagi ku melakukan apa saja perjaan yang penting halal dan tidak mengadaikan Iman.
Sehingga ada seseorang bertanya dan berkomentar."Kok bisa dilakukan, kamu serba bisa, apa saja yang dilakukan dari tingklat atas sampai tingkat paling bawah".
Kataku. "Bukan serba bisa, tapi serba terpaksa".

Tidak ada komentar: