Sabtu, 17 Oktober 2009

Artikel "Facebook"

FRIENDSTER DAN FACEBOOK

Dalam tulisan Harian Republika tgl 30 Mei 2009 tentang Face Book VS Fatwa haram yang ditulis oleh Zainal Alimuslim Hidayat (Analis di Fakultas ilmu Komputer UI) dan (republika on line 23/5)
Facebook yang digemari oleh kalangan muda ini telah menuai kontroversi. Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMPP) se-Jawa Timur mengharamkam pengunaan jejaring sosial seperti friendster dan facebook yang berlebihan. Fatwa ini cukup menghentak dikalangan facebooker.
Jumlah pengguna facebook saat ini sudah sangat mengurita.` lebih dari 225 juta orang menjadi warga setia facebook hingga mei 2009.
Bagaimana di negara kita? sebanyak 17,78 persen (2,3) juta dari total pengguna internet.
Situs ciptaan Mark Zuckerberg. Keunggulan Facebook ini,terutama karena kemampuannya yang memungkinkan orang untuk saling berkomunikasi mencari dan dan berbagi informasi secara efisien.
Situs ini menjadi tempat faforit untuk bernostalgia dengan teman lama, tetapi juga ampuh untuk membangun jaringan pertemanan baru.
Selain itu faktor lain yang penting dicatat facebook digemari karena situs ini relatif aman, nyaman, sehat dan mudah digunakan. perangkat online lain seperti e-mail, blog, album foto chatting room
Persoalan pada individu facebook bisa menjadi kecanduan pada penggunanya.
Dikalangan pelajar facebook diduga telah mengalahkan waktu untuk belajar. Begitu juga di pesantren yang kurikulumnya sudah memakai internet.
Di Kampus universitas Indonesia sejak pertengahan Mei 2009 mulai membatasi akses mahasiswa dan facebook hanya bisa diakses selepas jam 4 sore.
Tantangan beragama
Tumbuhnya kemajuan jaman dan kemajuan teknologi generasi digital, ini merupakan tantangan besar, selain TV yang penayangan tanpa filter, menjamurnya pusat belanja(mal), hiburan terbuka, yang membuat agama ‘tersisih’ ditambah lagi facebook yang menggurita.
Dalam kasus facebook, akrab dengan situs tersebut berarti sangat menyita waktu (time consuming). Bagi banyak remaja berlebihan menggunakan facebook potensial mengabaikan tugas belajar mereka, termasuk kewajiban mendalami agama.
Namun dibandingkan dengan tayangan tivi yang banyak tidak mendidik. facebook dampaknya tidak begitu kuat.
Sudah menjadi tugas pokok ulama membimbing umatnya terlebih generasi muda - ke jalan yang benar.
Pertama, perlunya menanamkan kesadaran berteknologi yang sehat.
Kedua, harus dihindari kesan seolah olah agama memusuhi teknologi.
Kesimpulan :
Teknologi diatas Tuhan atau teknologi dibawah tuhan atau kita menuhankan Teknologi. Mari kita bertanya pada diri sendiri.
Atau kita sudah menjauhi tuhan lebih akrab dengan tehnologi, sehingga banyak orang menuding agama hanya bisa mengelurakan Fatwa mengharamkan Teknologi.

Q Adul E-mail q_adul@yahoo.com
htt//ki Adul@blogger.co

Tidak ada komentar: