Sabtu, 17 Oktober 2009

Arttikel Agama "TUMBAL"

Tumbal
Tumbal dari asli bahasa jawa yang sudah diendonesiakan menjadi : Sesuatu yang dipakai untuk menolak (penyakit dan sebagainya); untuk menolak bala, tolak bala.
Tumbal jw. 1. seuatu yang dipakai untuk menolak (penyakit dsb.), tolak bala:
putra Raja Sibanyak mengembara di kampung-kampung,sebab dibuang keluarganya sebagai tumbal.
2. kurban (pesembahan dsb.) untuk memperoleh sesuatu (yang lebih baik): mereka yang gugur itu merupakan tumbal negara dan tumbal bangsa. (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke dua, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustakja 1995
Tumbal dalam bahasa Inggris: used to prevent disease or misfortune. sesaji kepala kerbau sbg. – bagi roh-roh di sekitarnya an offering of a water buffalo head as a pacifying gift for the surrounding spirits.
2 protective agent. Rakyat dijadikan tumbal pembangunan. The people become the protective guarantee of development. Simin gugur sebagai tumbal Revolusi. Simin died as a protector of the revolution.
Tumbal yang akan penulis sajikan adalah

Tumbal Desa/selamatan bumi
Tumbal Keluarga
Tumbal pesugihan
Tumbal Negara
Tumbal Revolusi
Tumbal Reformasi
Tumbal dari Pemerintahan lama ke pemerintahan baru.
Tumbal Aqidah alias tumbal Iman.

Nah yang paling tekankan oleh penulis adalah Tumbal Iman, Aqidah, sehingga menggadaikan Aqidah, menjual Aqidah begitulah kiranya. Suatu ceritera yang sangat populer dalam dunia Islam:
Dua orang pemuda masuk didalam suatu daerah yang harus memberikan tumbal jika masuk dalam wialyahnya dan mau tidak mau dua pemuda itu harus memberikan suatu tiket tumbal ke pada kepala suku tersebut karena suatu sarat untuk masuk wilayah tersebut :
Pemuda satu tidak mau memberikan tumbal karena di ajaran Islam tidak ada tumbal-tumbalan.
Syarat dari kepala suku, untuk masuk wilayah harus memberikan tumbal, jika tidak maka anak muda itu akan dipancung. Anaka muda yang satu, takut dipancung lalu bertanya kepada kepala suku.
“Apa tumbalnya?”.
“Apa saja, mau sapi, kerbau,kambing atau ayam” jawab kepala suku.
“Kalau lalat bagaimana?” jawab anak muda.
“Boleh saja”jawab kepala suku.
Lalu memberikan tumbalah anak muda itu dengan seekor lalat pikirannya “apalah arti seekor lalat? yang penting aku masuk wilayahnya dengan selamat tanpa dipenggal”.
Sedang anak muda yang satu kekeh tidak mau berkurban dan akhirnya dipenggal.
Ceritera berakhir dengan anak muda yang masuk wilayah dengan memberikan tumbal seekor lalat itu meninggal dunia Iamasuk Neraka. Sedang anak muda yang dipenggal lehernya tidak mau memberikan tumbal itu meninggal ia masuk surga.

Kesimpulan itu lah Islam, no compromotion tanpa kompromi tanpa kebijaksanaan, jika itu tidak ada di ajarkan atau tidak ada tuntunan dalam ajaran agama Islam jangan direka reka atau jangan di sepelekan dengan hanya kok seekor lalat saja masuk neraka. Pokok masalahnya adalah tumbal demi untuk keselamtan dirinya dan hanya untuk mengetahui wilayah orang lain dia mau menjual akidahnya dengan mau bertumbal dengan seeokor lalat yang dianggap remeh. Islam Kalau hitam, hitam, kalau putih putih, tak ada abu-abu, tak ada kekecualian,


Cakil( catatan kecil) q-adul
E-mail q_adul@yahoo.com
http://d-humaniora.blogspot.com
Google d_yak. fille kum. artikel

Tidak ada komentar: