Selasa, 13 Oktober 2009

PERSAHABTAN

MENCIPTAKAN PERSAHABATAN –
q-adul

Sungguh sulit menciptakan persahabatan atau persaudaraan dibandingkan menciptakan musuh. Ada peribahasa mencari musuh banyak seketika didapat untuk menciptakan satu persahatan sulit didapat.
Ada suatu ceritera yang sangat unik dan ini saya ingin ceriterakan pada pembaca tentang hubungan persahabatan yang kami ciptakan.

Pepatah : ONE ENEMY IS TOO MANY, A HUNDRED FRIENDS IS TOO FEW.= SEORANG MUSUH TERLALU BANYAK, SERATUS TEMAN TERLALU SEDIKIT.

Contoh saja Aku punya anak lelaki mempunyai istri i (sebagai contoh) kukatakan lagi.istri dari anakku lelaki itu adalah ex dari suami yang terdahulu.
Pertemuan dan menjadi Persaudaran Kami adalah dengan orang tua sang suami dari istri itu. Dan seperti keluarga sendiri. Sedangkan dari hubungan rentetan tidak ada garis garis, istimewa dalam menciptakan persaudaran itu.
Teman bukan apalagi sahabat bukan saudara dekat atau saudara jauh bukan satu daerah juga bukan.
Ketika hanya pertemanan biasa dan baru ke kenal sehari dan semalam alias 24 jam.
Tapi kami merasa sudah kenal lama, yang kami suka ketika kami sekeluarga main dan menginap di villanya yang nyaman dan sangat enak untuk istirahat, ada taman ada kebun ada kolam ikan dan di bawah ada masjid kecil. Ketika malam jam menunjukan jam 2 dinihari aku bisa sholat tahajud hingga menjelang subuh, subuh aku sholat di Masjidnya yang dibawah bukit. Yang menjadi imam masjid anak/mantu dari tuan rumah, setelah sholat subuh aku mengaji dan minum teh hangat aku bikin sendiri seperti di rumah sendiri atau seolah kami sudah kenal lama. Setelah aku rutin mengaji pagi dimana kami menginap selalu habis sholat subuh kami mengaji bebrapa surat. Jma 6 pagi mengobrol dengan keluarganya aku dengan bapak pemilik villa sedang istriku dengan istrinya.
Terasa sangat nyaman tiggal di villa yang terasa semua pandangan kita hijau, jauh sedikit melihat bukit hijau, menatap kebawah dan halaman serba hijau, bunga-bunga tidak ketinggalan dan pepohonan yang ada manfaatnya banyak seperti pohon singkong dan pohon pisang ditambah pohon-pohon kelapa.
Tidak terasa waktu sudah jam 9 pagi minggu setelah kami disediakan sarapan pagi Nasi goreng, taka lama kami pamit pulang ke Cibubur halal bihalal dengan keluarga dan terus ke Tanggerang ulang tahun ponakan.
Begitulah persahabatn kami tidak ada istimewa tapi bagi kami sangat berarti tidak perlu dilihat dari sudaut mana, dari silisilah apa, dari suku agama atau ras, kami sangat senang dengan penerimaan kami yang kayanya kami dperlakukan terlalu istimewa.








Liwiliang – jabar 4 Oktober 2009.
qi-adul

Tidak ada komentar: